BUKAN KENCAN BIASA

Oleh : Ir. Zakaria, MM


 Kencan memang mengasyikkan. Tak peduli berapa pun usia Anda. Namun, bagi wanita yang berusia 30-an ke atas, tak jarang menjadikan kencan pertama sebagai harapan untuk segera mendapatkan pria ’siap menikah’.
Menurut psikolog Roslina Verauli, boleh saja berharap kencan pertama berlanjut serius. Tapi, jangan pula menjadikan ajang kencan terlalu mengarahkan pada keinginan Anda, untuk segera melaju ke gerbang pernikahan.

BERSEDIA MEMBUKA DIRI
Tak sedikit wanita, khususnya yang merasa sudah dikejar target menikah, kurang menikmati masa-masa kencannya. Pikiran mereka di saat berkencan lebih dipenuhi keingintahuan mengenai tujuan hubungan yang sedang dijalin. Padahal, hubungan asmara barulah seumur jagung.

Seharusnya, menurut Roslina, pada setiap kencan itu unsur menyenangkan perlu dikedepankan. “Kebanyakan, pria, meski berusia matang, masih takut berkomitmen. Jadi, jika belum apa-apa Anda sudah ingin ‘melompat’ ke fase komitmen serius, hubungan ini bukannya makin lengket, tapi justru merenggang. Kekasih Anda pun menjauh,” kata Roslina.

Lagi pula, tujuan kencan bisa menjadi proses seleksi kandidat suami. Jika pria teman kencan Anda ini tak memenuhi kualitas sebagai seorang suami, ya, tak usah memaksa meneruskan hubungan.

Carilah waktu untuk bisa leluasa mengobrol, tetapi juga tidak menekan kekasih. Namun, harus Anda ingat, untuk urusan membuka diri, pria ‘alergi’ mendengar cerita tentang mantan kekasih Anda. Apalagi kegiatan yang Anda lakukan bersama mantan-mantan kekasih Anda. Meski, mereka kadang-kadang ingin tahu. Karena itu pula, Anda pun jangan bertanya hal yang sama. Apalagi pada masa awal berpacaran. Kalau kekasih sudah terlihat nyaman bercerita tentang dirinya, barulah Anda dapat mulai ‘menginterogasi’ kehidupannya lebih dalam. “Tapi, pertanyaannya jangan langsung terlalu ekstrem. Misalnya, Anda bertanya mengenai jumlah gajinya,” kata Roslina, menyarankan.

‘BERTOPENG’, BOLEHKAH?
‘Menyihir’ pasangan dengan pesona Anda, sah-sah saja. Sayangnya, kesalahan lain yang tanpa disadari bisa Anda lakukan adalah berperilaku ibarat mengenakan ‘topeng’, dengan tujuan ingin memberikan kesan wanita sempurna di mata pria. Menurut Roslina, bila berpura-pura menjadi seperti orang lain, akibatnya bisa menjadi bumerang buat Anda. Jika si dia menginginkan Anda karena kepribadian yang dibuat-buat itu, tentunya bisa membuat hidup Anda menderita, ‘kan? “Seburuk-buruknya pribadi Anda, pasti ada potensi diri yang bisa memikat dirinya. Jadilah diri sendiri,” kata Roslina.

Bila Anda ingin menampilkan daya tarik fisik, menurut Roslina, itu wajar saja, tapi jangan berlebihan. Anda tidak mau kan, hubungan ini terjalin hanya karena ketertarikan fisik? Apalagi, di usia matang tak bisa dipungkiri dorongan biologis Anda pun sudah ‘berdetak’.

Anda pun bisa mengetahui karakter pria yang sedang dekat dengan Anda ini melalui kebiasaan dan caranya memperlakukan orang lain. Ketika berkencan, sesekali ajaklah pula kekasih Anda bertemu teman-teman Anda. Mintalah opini dari teman-teman Anda mengenai sikapnya saat berkumpul. Biasanya, penilaian mereka lebih objektif. Maklum, mata mereka kan tak dibutakan oleh cinta seperti Anda.

Komentar

Postingan Populer