A I B



Fri, Apr 8th 2011, 08:22
Aib

Jarjani Usman - Tafakur


“Berbahagialah orang yang sibuk memperhatikan aib dirinya sendiri ketimbang memperhatikan aib orang lain” (HR. Tirmidzi & Ibnu Majah).

Setiap orang punya kesalahan dan bahkan ada yang tergolong aib. Karena itu, sejatinya setiap orang memikirkannya. Apalagi, merenungi aib sendiri amat dianjurkan oleh Rasulullah. Memikirkan aib sendiri merupakan tahap awal yang akan membangkitkan kesadaran seseorang terhadap apa yang telah dilakukan di dunia ini, sehingga mengetahui berapa banyak aib telah dilakukan. Dengan cara demikian, seseorang akan merasa memiliki dosa.

Memikirkan aib sendiri juga bisa mengajak seseorang merubah dirinya menjadi baik, yaitu dengan bertaubat. Nabi Muhammad s.a.w. bersabda, “Tiap anak cucu Adam pasti punya kesalahan, dan yang terbaik di antara mereka yang pernah berbuat kesalahan ialah orang-orang yang bertaubat” (HR. Tirmidzi & Ibnu Majah).

Namun kalau tidak pernah memperhatikan aib diri sendiri, kita akan cenderung merasa tidak memiliki aib dan menganggap hanya orang lain yang memiliki aib. Akibatnya, kita menjadi sibuk memikirkan dan mencongkel aib orang lain setiap hari sehingga membuat kesalahan orang lain menjadi Nampak besar. Tapi di sisi lain, kita menjadi luput memikirkan aib sendiri.

Padahal kalau direnungi, tidak sedikit di antara kita yang telah tenggelam dengan dosa kecil, kalau pun bukan dosa besar. Sebagaimana diingatkan oleh Rasulullah, dosa-dosa kecil bisa menjadi besar kalau sering dilakukan dan meremehkannya. Apalagi ada sebahagian orang yang sudah pada tingkat merasa tak berdosa, bila melakukan suatu kesalahan kecil.

Sumber : Serambinews.com

Komentar

Postingan Populer