Bahaya Memperbesar Payudara

Ini dia tubuh idaman perempuan, tubuh bak gitar spanyol dan payudara besar. Berbagai cara ditempuh untuk mendapatkan tubuh ideal itu. Simak tulisan berikut sebelum memutuskan untuk memperbesar payudara.

Bicara soal payudara besar, yang pertama terlintas dalam pikiran Anda bisa jadi Pamela Anderson, Dolly Parton, atau artis lokal, Sarah & Rahma Azhari, juga Dewi Persik. Namun, perempuan yang disebut-sebut punya payudara paling besar di dunia adalah almarhumah Lolo Ferrari.

Perempuan asal Perancis ini memiliki payudara raksasa hasil operasi yang didesain oleh insinyur pembuat pesawat terbang. Payudaranya menurut Guiness Book of Records memiliki ukuran 54 G!

Payudara artifisial itu masing-masing mengandung tiga liter serum operasi. Masing-masing payudara itu kurang lebih beratnya tiga kilogram.
Bahagiakah perempuan yang bernama asli Eve Genevieve Aline Vallois ini dengan payudara raksasanya? Tentu saja dia kerepotan harus membawa-bawa payudara palsu seberat total sekitar 6 kilogram itu.

Gara-gara beban di dada, dia jadi sulit bernapas dan tak bisa tidur, baik itu tengkurap maupun telentang. Perempuan yang meninggal di usia 37 pada tahun 2000 itu juga takut naik pesawat terbang karena khawatir payudara palsunya bakal meledak.

Payudara bukan satu-satunya bagian tubuhnya yang disentuh pisau operasi. Presenter di acara dewasa dan bintang porno Eropa ini pernah menjalani operasi bibir, pipi, hidung, dahi, alis, hingga perut. Total ada 25 operasi yang dijalaninya selama lima tahun.

DYSMORPHIA

Tanpa pernah bertemu dengannya, para psikolog dengan mudah mengatakan bahwa Lolo menderita penyakit body dysmorphia. “Keinginan untuk terus dioperasi itu tak akan pernah berakhir karena operasi plastik tidak pernah cukup untuk membuat tubuhnya jadi benar. Penampilan luar baginya lebih penting daripada kepribadian. Tak ada jarak lagi. Ketika frustrasi, orang ini mudah jatuh,” kata Francois Chauchot, psikiater dari Paris.

Lolo tak keberatan tubuhnya dipermak habis-habisan. Operasi itu menurutnya bisa membawanya melarikan diri dari kenangan masa kecil yang tak bahagia.

Apa iya dia benar-benar bahagia? Dia diketemukan meninggal dunia di usia 37 tahun karena tercekik sewaktu tidur. Banyak orang menduga kematiannya tidak wajar.

Lolo memang tidak meninggal gara-gara payudaranya yang besar. Eric Vigne, suaminya sekaligus aktor intelektual yang menciptakan payudara raksasa itu dituduh punya tanggung jawab dalam kematian Lolo.

Namun, Vigne dan para pengacaranya membantah dan mengajukan bukti rekam medis yang menyatakan bahwa almarhumah menderita flu berat di malam kematiannya. Dia kemungkinan meninggal karena mengonsumsi obat antidepresi yang mematikan jika diminum dengan obat-obatan resep lainnya.

Tanda kesuburan

Payudara Lolo adalah kasus ekstrem. Mungkin tak ada perempuan normal yang ingin direpoti payudara sebesar itu, meski secara naluriah kebanyakan mengidamkan payudara ideal seperti milik boneka Barbie.

Mengapa demikian? Ternyata hasil penelitian mengungkapkan bahwa pemilik payudara besar, pinggang ramping, dan pinggul besar adalah perempuan subur.

Wanita yang memiliki rasio pinggang ramping dan pinggul besar serta payudara besar disebutkan memiliki kadar hormon reproduksi estradiol 30 persen lebih tinggi dibandingkan dengan wanita lain. Demikian temuan Grazyna Jasienska dari Jagiellonian University, Krakow, Polandia.

Dua ahli dalam tim itu adalah Peter Ellison dan Susan Lipson dari Harvard University, yang sebelumnya mengungkapkan bahwa kadar estradiol yang lebih tinggi terkait dengan kesuburan lebih tinggi pada wanita yang mencoba untuk bisa hamil.

“Jika 30 persen lebih tinggi, itu artinya mereka tiga kali lebih berhasil untuk hamil,” sebut Jasienska kepada jurnal New Scientist. Dalam masyarakat Barat, disimpulkan tim peneliti, Barbie merupakan simbol kecantikan yang kelihatannya memiliki dasar ilmu biologi.

Tim peneliti itu melakukan studi terhadap 119 wanita Polandia berusia antara 24 hingga 37 tahun yang tidak sedang menjalani pengobatan atau minum pil kontrasepsi. Perempuan yang kekurangan atau kelebihan berat badan tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.

Sampel ludah yang diambil dari para perempuan itu menunjukkan bahwa mereka yang memiliki pinggang ramping dan payudara besar, kadar hormon estradiolnya 17, rata-rata lebih tinggi 26 persen dibandingkan dengan kelompok lain. Di tengah siklus menstruasi mereka, kadar hormon ini meningkat hingga 37 persen.

Rasio pinggang dan pinggul juga memiliki efek besar pada hormon perempuan lain, progesteron. “Kadar progesteron yang lebih tinggi secara teoretis berarti kesuburan yang lebih tinggi. Namun, ukuran payudara yang lebih besar tidak terkait secara signifikan dengan peningkatan progesteron,” kata Jasienska.

Senang coba-coba

Di Indonesia, payudara yang besar diam-diam jadi dambaan banyak perempuan dan waria. Bedanya dengan Lolo Ferrari, keinginan memperbesar payudara diwujudkan dengan berkonsultasi bukan ke dokter bedah plastik, tetapi ke salon kecantikan. Korban pun berjatuhan. Bukan sekadar payudara jadi rusak, tetapi juga kehilangan nyawa gara-gara prosedur pembesaran payudara yang ngawur.

Bulan Agustus tahun 2004 seorang perempuan bernama Hilda Pasman meminta jasa seorang pemilik salon kecantikan untuk menyuntik payudaranya dengan kolagen untuk menambah ukuran payudaranya. Sayang, tak lama setelah jarum menancap di payudara gadis berusia 20 tahun ini, ia langsung pingsan.

Jarum suntik masih menancap di payudara Hilda dan ia tetap tak sadarkan diri. Ketika dibawa ke rumah sakit, ia dinyatakan telah meninggal dunia.

Berdasarkan catatan Harian Kompas, peristiwa yang sama terjadi tahun 2001. Christin Yulianti, ibu rumah tangga dari Bondowoso, Jawa Timur, meninggal dunia karena salah suntik saat memperbesar payudara.

Peristiwa serupa juga terjadi tahun 1999, 1998, dan 1992. Semua penyuntikan payudara itu tidak dilakukan oleh dokter.

Itu yang baru terekam oleh laporan media massa. Tentu itu hanyalah puncak gunung es. Masih banyak kasus yang terjadi dan tak diketahui masyarakat.

Besar dalam seminggu

lklan-iklan di media massa yang menjual alat dan krim pembesar payudara tak pernah kehilangan peminat. Iklan ini selalu ada setiap hari di media massa Ibu Kota.

“Harganya 310 ribu saja, Mbak. Bisa diantar, biaya pengantaran gratis! Hanya dalam seminggu atau dua minggu payudara jadi lebih besar. Hasilnya juga permanen,” kata seorang pria yang dihubungi GHS lewat telepon.

Pria ini adalah satu dari banyak orang yang mencantumkan nomor teleponnya dalam iklan produk pembesar payudara di sebuah harian Ibu Kota.

Produk yang dijual pria itu adalah sebuah vakum dan krim untuk memperbesar payudara. “Mau beli krim saja juga boleh. Harganya 140 ribu. Kalau beli krim dan vakum jadi 310 ribu. Dua-duanya sama berkhasiat memperbesar payudara,” katanya.

Vakum dan krim itu, katanya, dipakai dua kali sehari agar payudara membesar dalam seminggu. Kedengarannya sangat menggiurkan, payudara besar hanya dalam seminggu dengan biaya 310 ribu rupiah saja.

Benarkah begitu? “Tidak ada obat yang bisa memperbesar payudara dengan pengolesan saja karena krim yang tidak jelas kandungannya itu tidak menambah jaringan payudara. Yang bisa kita lakukan adatah menambah volume, baik dengan implan maupun dengan menambah lemak ke dalam payudara,” jawab Dr. Enrina Diah, Sp.BP.FACPA, dokter bedah plastik dari Clinique Suisse Jakarta.

Selain suntik, krim oles, dan vakum, kaum waria lebih suka menelan pil-pil kontrasepsi yang mengandung hormon untuk memperbesar payudara. Payudara memang membesar berkat penggunaan pil itu.

“Penggunaan obat-obatan yang mengandung hormon untuk memperbesar payudara ini tidak disarankan. Ada efek samping seperti kenaikan berat badan atau kelainan-kelainan tertentu,” ujar Dr. Sonar Soni Panigoro, SpB.K-Onk, ahli kanker yang sering menangani kanker payudara.

Aman implan

Fenomena mencoba segala macam cara, kecuali cara medis untuk memperbesar buah dada ini sering dijumpai Dr. Audy Budiarti, Sp.BP, ahli bedah plastik dari Puan Jakarta Boutique Clinic.

“Pasien-pasien saya sudah melampaui fase-fase mencoba berbagai metode untuk memperbesar payudara, dari krim pembesar, alat vakum, dan sebagainya. Ketika metode-metode itu tidak memberi hasil memuaskan atau menimbulkan masalah, mereka baru pergi ke dokter,” ujar Dr. Audy.

Menurutnya, sampai saat ini metode paling aman untuk memperbesar payudara adalah dengan implan payudara.

“Kalau mau coba metode yang lain ya silakan. Kalau hasilnya tidak memuaskan, ya memang demikian adanya. Namanya juga usaha. Untuk membesarkan payudara, hanya implan pilihan yang aman. Tidak ada sesuatu yang aman bisa disuntikkan untuk memperbesar payudara,” katanya.

Suntik silikon cair untuk memperbesar payudara adalah teknik kuno dari tahun 1960-an. Penelitian kemudian membuktikan akibat buruk suntikan zat cair itu pada payudara, sehingga suntik silikon cair ini ditinggalkan.

Tahun 1976 ditemukan rantai silikon yang lebih panjang berwujud gel dalam kantong yang bisa dipakai untuk mengganjal payudara. “Implan ini aman karena ada kantong pembungkus, sehingga tak bocor ke mana-mana dan tidak merusak jaringan lain. Kalaupun disumpalkan ke payudara, tubuh akan bereaksi secara alami melindungi benda itu dengan selaput. Tujuannya, supaya kalau pecah ada dalam kapsul selaput itu, sehingga bisa dikeluarkan dengan aman,” kata Dr. Audy.

Perlu bra khusus

Ukuran kantong implan payudara ada beberapa macam, 150, 200, 250 cc. Besarnya implan dipilih tergantung pada lingkar dada supaya hasilnya proporsional. Untuk orang Indonesia, ukuran 200 cc itu sudah cukup besar.

Setelah operasi, pasien harus rajin melakukan perawatan sampai implan itu letaknya tidak berubah lagi. “Jangan malas karena untuk memiliki payudara indah dengan implan perlu perawatan khusus sampai sebulan. Mereka harus memakai bra khusus dan tidak boleh melakukan banyak gerakan yang menarik dada. Dada juga harus dipijat,” paparnya.

Kalau malas memijat dada, payudara bisa keras seperti batu. Biasanya sehabis operasi implan, pasien harus kontrol ke dokter setelah 3 hari, seminggu, dua minggu, sebulan, dan tiga bulan. Dokter akan memberi tahu detail perawatannya kepada pasien.

Persoalan biaya, mahal tidaknya implan payudara itu sifatnya relatif. “Tergantung implan yang dipakai produksi mana. Ada yang produksi Amerika, Eropa, dan Cina. Memang seperti sepeda motor, ada juga yang produksi Cina. Barang produksi Cina ini lebih murah. Terus terang, produk ini murah tetapi kemasannya tidak jelas,” paparnya.

Biasanya pasien memilih produk dari Amerika supaya aman. Biaya operasi bisa mencapai belasan hingga puluhan juta rupiah.

“Makanya pasien saya pernah ada yang bilang, daripada uangnya buat coba-coba metode perbesaran payudara yang lain, lebih baik dihemat dengan langsung melakukan implan payudara,” tutur Dr. Audy.

Selera Pria atau Keinginan Wanita?

Penelitian menarik soal ukuran vital wanita salah satunya dilakukan oleh Maryanne Fisher, psikolog dari York University, Toronto, Kanada. Fisher meneliti halaman tengah majalah Playboy selama lebih dari 50 tahun.

Ia menunjuk debat yang berlangsung atas pentingnya rasio pinggang, pinggul, dan indeks massa tubuh yang sering digunakan oleh lelaki untuk menentukan daya tarik seorang wanita. “Perempuan yang memiliki rasio pinggang dan pinggul bagus tidak selalu menarik jika punya indeks massa tubuh yang besar atau gemuk,” katanya.

Penelitian Fisher seputar debat di majalah pria itu selama lebih dari 50 tahun menunjukkan bahwa selera pria berubah dari wanita yang berisi dan menggairahkan seperti Marilyn Monroe ke model yang berbadan gitar Spanyol tetapi lebih kurus, seperti aktris Penelope Cruz.

Grazyna Jasienska dari Jagiellonian University, Krakow, Polandia, mengakui bahwa masyarakat selain di negara-negara Barat punya ukuran lain untuk menilai kecantikan wanita selain payudara besar, pinggang kecil, dan pinggul berisi.

“Ada banyak kebudayaan yang lebih mementingkan ukuran tubuh sebagai indikator kesehatan, status gizi, dan tentunya kesuburan,” katanya.

Bagaimana dengan di Indonesia? Topik payudara dan daya tarik wanita ini pernah jadi bahasan di situs Yahoo!Answer Indonesia.

Beragam jawaban dilontarkan menanggapi pertanyaan itu. Sebagian besar menjawab bahwa payudara saja bukan daya tarik utama perempuan.

“Bukan payudara saja yang dipilih. Kalau wajahnya jelek meski payudaranya gede, pilih mana? Pasti wajahnya, dong! Soalnya kalau jalan-jalan yang diperlihatkan bukan payudara, tetapi wajahnya ‘kan?” tulis seorang penjawab.

Fakta Implan Payudara

Operasi pembesaran payudara semakin populer. Di Inggris, menurut British Association of Aesthetic Plastic Surgeon, ini merupakan operasi paling populer di tahun 2005.

Mari kita kenali lebih dalam tentang operasi ini.

Apakah implan payudara menyebabkan kanker?
Rumor tersebut sesungguhnya tidak punya bukti pendukung. Kontroversi penggunaan silikon pun sudah tak berlaku lagi karena sekarang implan menggunakan jenis silikon yang dijamin aman.

“Pada tahun 1998 kelompok independen menemukan bukti tak ada kaitan antara silikon dengan kanker payudara,” kata Patrick Malluci, konsultan bedah plastik dari Inggris.

Apakah operasi akan melenyapkan sensitivitas puting?
Dalam banyak kasus, operasi tidak akan mengubah puting. Awalnya puting memang akan mati rasa atau malah oversensitif, tetapi sesudah beberapa waktu rasanya akan sama.

Apakah implan perlu diganti setiap 10 tahun?
Dulu umur implan payudara hanya 10 tahun. Karena itu, pasien butuh operasi penggantian implan. Beruntung kualitas implan kini jauh lebih baik. Artinya, umurnya dua atau tiga kali lebih lama dari implan terdahulu.

Kurang dari satu dalam sepuluh kasus, implan mengeras ketika lapisan berserat diatasnya mengeras. Bila ini terjadi, implan harus diganti dan jaringan yang mengeras dibuang.

Apakah implan payudara menghalangi pemberian ASI?
Setiap wanita yang bisa menyusui sebelum operasi implan payudara seharusnya juga dapat menyusui sesudah operasi. Namun, kadang operasi bisa dapat mempengaruhi saraf disekitar puting dan sensasi yang memicu otak untuk memproduksi hormon susu.

“Tak ada alasan tidak menyusui sesudah operasi. Tak ada kontraindikasi dengan implan karena ditempatkan di belakang kelenjar, sehingga tidak mempengaruhi aktivitas menyusui,” jawabnya.

Pilihan Jalur Nonoperasi

Buat Anda yang ingin memperbesar payudara tetapi takut menghadapi pisau bedah, masih ada jalan, meski hasilnya tidak memuaskan dan permanen, seperti karya dokter bedah plastik.

Inilah pilihan jalur nonoperasi yang layak dicoba:
1. OLAHRAGA
Payudara tak memiliki otot, hanya terdiri dari sel lemak, saluran susu, dan kelenjar. Olahraga tak bisa memperbesar ukuran payudara, tetapi dapat menjadikan tubuh lebih kencang dan tegak. Otomatis payudara terlihat lebih besar. Berenang membuat payudara terlihat besar karena melatih otot dada yang bergerak melawan air.

Lakukan latihan untuk mengencangkan otot pektoral di bawah payudara. Setelah otot kencang, jaringan dada menjadi lebih kencang dan kenyal. Pada dasarnya latihan membesarkan dada ini merupakan latihan ekspansi dada.

2. PAKAI BRA KHUSUS
Pakailah bra yang dirancang secara profesional, sehingga bisa memperbaiki penampilan tanpa harus operasi implan payudara. Bila bra jenis ini sulit didapat, Anda bisa membeli bra dengan ganjalan busa, sehingga payudara terlihat lebih besar.

3. VISUALISASI PAYUDARA LEBIH BESAR
Anda pernah mendengar tentang the Secret? Rhonda Bryne penulis buku fenonemal itu, mendefiniskan law of attraction, yaitu sebuah prinsip tarik menarik.

“Apa yang kita tarik ke dalam hidup adalah hal yang kita inginkan dan didasarkan apa yang kita pikirkan dan rasakan,” katanya.

Prinsip itu menerangkan apa yang kita ciptakan adalah pilihan-pilihan yang kita buat dan kita pikirkan sendiri.

Kenapa tidak mempraktikkan prinsip itu untuk membuat payudara lebih cantik? Rilekskan diri terlebih dahulu. Pijat payudara dengan lembut dan pastikan diri percaya bahwa payudara jadi lebih besar. Lakukan ini sesering mungkin saat kita merasa nyaman dengan diri sendiri.

4. HATI-HATI TERHADAP JANJI-JANJI PALSU
Selain suntik dan vakum, adalagi suplemen yang menjanjikan bisa memperbesar payudara. Namun, menurut Sandhya Pruthi, MD, spesialis kesehatan payudara dari Mayo Clinic, AS, tidak ada bukti bahwa suplemen itu benar-benar berkhasiat memperbesar payudara. Bahan-bahan dalam suplemen tersebut adalah herbal yang secara historis memperbaiki produksi ASI, sehingga tidak akan memperbesar payudara.

Belakangan ini ada lagi suplemen yang mengklaim bisa memperbesar payudara secara dramatis. Ternyata isi kandungan suplemen itu fitoestrogen yang bekerja seperti estrogen dalam tubuh kita yang membuat payudara bertumbuh.

“Mungkin masuk akal bahwa fitoestrogen bisa meningkatkan ukuran payudara, tetapi belum ada penelitian yang membuktikan suplemen sejenis itu bisa membesarkan payudara,” ujarnya.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer