SEHATKAN HUBUNGAN ANDA BERDUA !!!

by : Zakaria, Ir., MM

Berapa lama Anda sudah menjalin hubungan dengan kekasih? Anda mungkin tak pernah terpikir atau malah tidak mempunyai keberanian untuk menilai, masuk dalam kualitas mana hubungan Anda dengan si dia. Atau, mungkin saja Anda menganggap hubungan dengannya sudah cukup sehat.

Belum tentu, lho. Siapa tahu sebenarnya salah satu dari Anda berdua lebih dominan dan membuat yang lain merasa tertekan. Nah, kuis berikut ini, mungkin, bisa menjawab hal tersebut sekaligus memberi jalan keluar. 

1. Hubungan saya dengan kekasih itu seharusnya: 
a. Memiliki keterlibatan tinggi dalam berbagai hal, baik emosi, keuangan, maupun hal-hal lain.
b. Memiliki seseorang yang bertanggung jawab.
c. Melibatkan dua pribadi yang independen dan mempunyai kehidupan masing-masing.
d. Saling mendukung dan berbagi, tapi tetap menjadi diri sendiri.

2. Berterus terang kepada kekasih mengenai perasaan sebenarnya: 
a. Tak pernah saya lakukan, karena pasti menimbulkan pertengkaran hebat.
b. Jarang atau hampir tak pernah, karena pasangan saya tampaknya tak peduli atau enggan menanggapi.
c. Jarang atau hampir tak pernah, sebab itu urusan saya sendiri.
d.Kapan saja saya membutuhkan, dan ia pun berlaku serupa.

3. Untuk memecahkan masalah yang terjadi, kami:
a. Membicarakan hal itu, tapi, kok, sering berakhir dengan pertengkaran, ya.
b. Mencari siapa yang salah dan biasanya itu adalah saya.
c. Menghindari pembicaraan masalah itu, dan berharap berlalu bersama waktu.
d. Mendiskusikan masalah itu dengan tenang dan rasional agar berakhir dengan baik.

4. Seberapa jauh Anda mengenal kekasih?
a. Sepenuhnya, saya rasa.
b. Cukup baik, dia pintar dalam berbagai hal.
c. Mengetahui berbagai hal penting berkaitan dengan dirinya, seperti tentang kakak dan adiknya atau pekerjaan orang tuanya.
d. Setiap hari pengetahuan saya tentang dirinya, impiannya, dan kekhawatirannya terus bertambah.

5. pernahkah Anda mempunyai Ide untuk berpindah ke lain hati:
a. Wah, tak pernah terpikirkan, tuh. Kami akan selalu bersama selamanya, dan saya tak ingin membiarkan kekasih berlalu begitu saja.
b. Mungkin saja. Habis, tak ada yang istimewa, sih, dari dirinya.
c. Mungkin, saya mulai bosan dengan kekasih. Toh, masih banyak yang lain.
d. Tampaknya tidak. Kami berdua memiliki komitmen terhadap hubungan ini dan berusaha menjaganya.

6. Kami saling menunjukkan kasih sayang, bila:
a. Sedang tidak bertengkar.
b. Kalau ada sinyal tertentu dari pasangan.
c. Kadang-kadang, karena tak terlalu penting, sih.
d. Hampir setiap saat.

7. Mengisi kebersamaan dengan cara:
a. Selalu atau setidaknya mencoba melakukan apa saja bersama.
b. Melewati waktu dengan melakukan apa saja yang diinginkan kekasih.
c. Tak terlalu sering bersama. Kami melakukan kegiatan masing-masing.
d. Melewati banyak hal bersama-sama, tapi tetap ada kegiatan yang dilakukan sendiri-sendiri.

8. Jika kekasih melakukan sesuatu yang tidak melibatkan diri Anda:
a. Saya sering merasa tak nyaman, tak dicintai atau diabaikan.
b. Saya merasa dia tak peduli, tapi saya juga lega karena itu berarti kami tak sedang bertengkar.
c. Saya merasa baik-baik saja, karena itu juga, kok, yang saya inginkan.
d. Kami biasanya sama-sama mengetahui dan menyepakati segala hal, meski terkadang dilakukan masing-masing.

9. Hal-hal yang mampu mempertahankan sebuah hubungan kasih:
a. Cinta dan pengabdian.
b. Berusaha melakukan apa pun yang dikehendaki pasangan.
c. Tetap independen dan tidak saling membutuhkan.
d. Saling mendukung, saling berbagi nilai-nilai dan keyakinan, ada kesetaraan, serta saling menerima.

10. topik hangat untuk kami perbincangkan:
a. Menghindari mendiskusikannya, sebab bisa memicu pertengkaran.
b. Kekasih selalu mendesak agar saya setuju pada pendapatnya, kalau tidak, ia bisa sangat marah.
c. Tak masalah untuk berbicara tentang hal itu.
d. Biasanya kami berbagi pandangan yang kurang lebih sama.

Jika Jawaban Anda Sebagian Besar:
A. Hubungan Sangat Tergantung. Pada hubungan seperti ini, Anda dan kekasih cenderung kelewat lengket satu sama lain. Sehingga, Anda jarang sekali berhubungan dengan pihak lain, walau sekadar untuk menjalin hubungan pertemanan. 

Sayangnya, meski nyaris selalu bersama-sama, bahkan melakukan segala sesuatu bersama, Anda berdua sebenarnya tak terlalu ‘mengenal’ satu sama lain. Kemesraan dan kebersamaan Anda berdua lebih dikarenakan ketertarikan yang bersifat lahiriah, tanpa kesediaan untuk saling berkorban. Baik Anda maupun dia beranggapan, seorang kekasih seharusnya mampu memenuhi semua yang dibutuhkan pasangannya. Jika sang kekasih sedang jauh, misalnya, yang lain bisa saja menjadi sangat gelisah. Pasangan ini juga cenderung kurang efektif dalam menyelesaikan konflik. 

B. Kekasih yang Dominan. Mungkin Anda akan kaget kalau mengetahui bahwa tidak selalu pihak pria bersikap dominan. Wanita pun bisa saja menjadi pihak yang menguasai. Di dalam hubungan yang seperti ini, jalannya hubungan memang sangat bergantung pada salah satu pihak sebagai ‘penguasa’ pihak yang lain. 

Nah, bila sudah terjadi pelecehan emosi, maka dapat pula berlanjut pada kekerasan fisik, atau ancaman yang mengarah ke hal tersebut. Kedua orang yang terlibat dalam hubungan seperti ini, biasanya cenderung punya rasa percaya diri yang rendah dan jarang terbuka satu sama lain. Bila ada persoalan pun, biasanya mereka abaikan, hingga kemudian muncul dalam bentuk ledakan pertengkaran. Tapi, biasanya kekasih dominanlah yang memegang kendali.

C. Hubungan yang Independen. Pasangan yang terlibat dalam hubungan ini biasanya terlalu tersedot oleh kehidupan masing-masing, sehingga sering kali ‘lupa’ pada hubungan yang terjalin. Masing-masing terlalu bahagia dengan apa yang mereka lakukan sendir

Hubungan seperti ini, dari permukaan mungkin saja terlihat baik-baik dan cukup bahagia. Karena, konflik memang relatif kecil. Tapi, dengan mudah juga hubungan yang datar dan tak mau saling menyelami ini, menimbulkan kebosanan. Sekali saja kontak emosi tak lagi mendominasi hubungan di antara pasangan ini, salah satu akan mencarinya dari orang lain.

D. Hubungan Saling Membutuhkan. Pasangan yang terlibat dalam hubungan saling membutuhkan ini, akan merasa puas dan bahagia. Masing-masing mencoba memegang komitmen terhadap hubungan yang terjalin. Keduanya juga percaya, setiap masalah yang muncul di antara mereka harus diselesaikan dengan baik.

Pasangan ini juga tetap mandiri, meski secara emosi terikat kuat satu sama lain. Mereka sering menghabiskan waktu berdua, tapi menyadari masing-masing tetap membutuhkan waktu untuk diri sendiri. 

Berdasarkan hubungan saling menghargai, saling mendukung dan saling menerima apa adanya, kedua pihak merasa perlu menjaga kelanggengan hubungan. Mereka merasa perlu meningkatkan kualitas kehidupan bersama. Mereka juga menyadari, suatu hubungan membutuhkan kerja keras agar tetap sehat dan berkembang dengan baik.

Komentar

Postingan Populer