BERITA

Berita

Jarjani Usman - Tafakur


‘’Hai orang-orang yang beriman. Jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka ber-tabayyun-lah (periksalah kebenarannya), agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya, yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatan itu’’ (QS. Al Hujurat: 6).

Kekuatan suatu kaum tidak cukup ditopang oleh banyak jumlah orangnya dan handal kemampuannya. Hal lain seperti berita juga merupakan suatu penopang yang tidak boleh dipandang tidak penting. Rasulullah s.a.w. semasa hidupnya memberi perhatian khusus terhadap berita. Sebab, suatu berita bisa meningkatkan persatuan di satu sisi, dan menimbulkan perpecahan di sisi lain. Makanya sangat dianjurkan untuk mengecek kebenaran setiap berita, sebelum bertindak.

Ketidakbenaran suatu berita bisa terjadi karena kelemahan manusia atau malah kesengajaan. Kemampuan dalam menerima, mengolah, dan menyampaikan suatu berita kepada orang lain, bisa berbeda-beda antara satu orang dengan orang lain. Sangat tergantung pada kecerdasan, pengalaman, dan niat. Kenyataan ini harus kita terima sebagai makhluk.

Di samping itu, tidak tertutup kemungkinan adanya pihak-pihak yang sengaja memutarbalikkan fakta dalam menyampaikan suatu berita untuk maksud jahatnya. Karena itu, tidak bertindak dulu sebelum memastikan kebenarannya adalah suatu tindakan yang bijak. Dengan cara begini, insya Allah perekat persatuan umat agar terjaga keadaannya dalam hidup ini.

Komentar

Postingan Populer