DIABETES MELITUS


Diabetes Melitus merupakan penyakit sistemetik kronik yang bersifat genetik maupun didapat dan secara klinis heterogen yang dapat mengganggu metabolisme karbohidrat, protein dan lemak akibat defesiasi atau ketidakefektifan fungsi insulin, yang dapat mempengaruhi berbagai system tubuh, sehingga dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang dan menurunnya kualitas hidup penderita.

Pada tahun 2000 di Indonesia diperkirakan minimal terdapat 4 juta penderita disbetes melitus dan di seluruh dunia 175,4 juta penderita. Diperkirakan oada tahun 2010 diperkirakan jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia menjadi minimal 5 juta dan di Dunia 239,3 juta.

Dari berbagai literatur telah disebutkan bahwa kegagalan pengobatan dan perawat diabetes mellitus disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor penyebab utama adalah ketidak disiplinan atau ketidaktahuan ( knowlegge deficit ) penderita tentang penyakit, program pengobatan dan perawatan.

Untuk mengatasi masalah tersebut berbagai upaya telah dilakukan antara lain adalah penyuluhan dan edukasi. Pentingnya penyuluhan dan edukasi pada penderita diabetes mulitus adalah meningkatkan pengetahuan tentang penyakitnya dan pada dasarnya lebih diarahkan kepada aspek perencanaan makan, kegiatan olah raga, pemakaian obat insulin, pemantauan mandiri kadar glukosa darah/urine dan meningkatnya motifasi untuk berobat secara teratur yang bertujuan untuk menghilangkan gejala, menciptakan dan mempertahankan rasa sehat , mencegah komplikasi akut dan kronis, mengurangi komplikasi yang telah ada, mengobati penyakit penyerta, memperbaiki kualitas hidup dan mengurangi angka kematian.

Selain dari pada itu perubahan prilaku yang diinginkan pad sipenderita diabetes melitus untuk menjadi taat dalam melaksanakan program penanganan penyakitnya dipengaruhi oleh berbagi faktor.

Faktor pendukung merupakan faktor ekternal yang penting dalam mempengaruhi prilaku penderita untuk menjadi taat setelah penderita mendapatkan penyuluhan bagi penderita diabetes melitus. Disamping itu ada juga faktor pendukung yang meliputi tingkat pendidikan, status ekonomi / penghasilan, dukungan keluarga, dukungan masyarakat, jarak tempat dan waktu tempuh dalam mencapai unit pelayanan kesehatan.

Menghadapi fenomena diatas menyimpulkan bahwa walaupun penderita penyakit diabetes melitus telah mengetahui tata cara penanganan penyakitnya, tetapai ada faktor-faktor lain yang mermpengaruhi sehingga masalah seperti yang tersebut diatas terjadi.berdasarkan masalah tersebut dapat memperoleh kejelasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penderita diabetes melitus yang telah mendapatkan penyuluhan tentang cara penanganan penyakit.


A. Pengertian Diabetes Melitus

Diabetes melitus adalah penyakit yang ditandai dengan adanya kadar glukosa darah, penyakit ini timbul akibat kurangnya produksi insulin oleh pankreas secara kuantitatif atau kualitatif. Keadaan kadar glukosa darah yang tinggi dapat yang mengakibatkan dampat negatif yang las terhadap penderita, bukan hanya terdapat metabolisme karbohidrat tetapi juga metabolisme protein dan lemak dengan hasil hasil terjadi peningkatan bahan-bahan ateragonic didalam darah yang dapat mempengaruhi berbagai sistem tubuh, sehingga dapat mengakibatkan komplikasi jangka panjang dan menurunnya kualitas hidup pendetrita.

B. Penyuluhan Tentang Penanganan Diabetes Melitus.

Untuk mencapai suatu tujuan perubahan perilaku pada penderita diabetes melitus memungkinkan diperoleh dari kegiatan belajar. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa hasil belajar dapat terlihat dari pola perilaku yang ditampilkan penderita diabetes melitus.

Pada dasarnya penyuluhan pada klien diabetes melitus harus melalui serangkaian proses belajar dan peningkatan pengetahuan diharapkan dapat menimbulkan suatu perilaku yang adaptif dan mandiri terhadap tata cara penanganan penyakitnya, penderita juga mengetahui kapan harus mengontrol dirinya ke unit pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pengobatan, perawatan dan pengarahan lebih lanjut.

Adapun pilar utama penyuluhan penanganan diabetes melitus yang perlu diketahui bagi

penderita diabetes melitus adalah :

1. Perencanaan Makanan

Dalam merencanakan makan untuk penderita diabetes melitus pertama-tama haruslah secara matang apakah penderita tersebut akan mematuhinya atau tidak. Jalan terbaik harus membuat perencanaan makan yang cocok untuk setiap penderita diabetes melitus, artinya harus dilakukan secara individualisasi sesuai dengan cara hidupnya, pola jam kerja, latar belakang budaya, tingkat pendidikan dan penghasilannya. Pada dasarnya prinsip-prinsip perencanaan makan adalah : cukup kalori untuk mencapai atau mempertahankan berat badan idaman dan cukup vitamin dan mineral.

2. Kegiatan Olahraga

Kegiatan olah raga memegang peranan penting dalam penanganan diabetes melitus, peran insulin dalam respon metobolik terhadap olah raga tergantung pada ketersediaan insulin. Apabila insulin dalam jumlah yang cukup atau hanya sedikit saja berkurang, olah raga dapat menurunkan kadar glukosa darah akibat pemakaian yang meningkat dan perbaikan dalam glikogenolisis hati.efek baik lain program kegiatan olah raga seperti jalan pagi dan lari pada penderita diabetes melitus adalah terjadi perbaikan ikatan insulin dengan reseptornya dan perbaikan pada sensivitas insulin, sertan agregasi trombosit yang dapat mencegah penyakit trombosit terutama yang berkaitan dengan kebutaan.

3. Penggunaan Obat Oral dan Insulin.

Tablet oral dan insulin merupakan program, namun langkah pertama yang dilkukan adalah, perencanaan makan dan kegiatan olah raga.

Bila dengan langkah-langkah tersebut sasaran pengendalian diabetes melitus yang ditentukan belum tercapai, dilanjutkan dengan langkah penggunaan obat-obatan. Dalam hal ini yang diperlu dipahami oleh penderita dalam pemakai obat oral adalah dosis dan waktu makan obat harus tepat.

4, Pemantauan Mandiri Kadar Glukosa Darah / Urine.

Setelah mendapatkan penyuluhan, setiap penderita diharapkan dapat memerikasa dan memantau kadar glukosa darah / urine secara mandiri, karena kemampuan memeriksa kadar glukosa darah/urine secara mandiri sangat bermanfaat bagi penderita guna untuk mengetahui perkembngan penyakitnya, sehingga diharapkan mampu membuat penyesuaian terhadap perencanaan makan, kegiatan olah raga, dan penggunaan obat anti diabetes melitus. Pemeriksaan glukosa darah / urine mandiri yang sering dianjurkan pada penderita diabetes melitus adalah menggunakan metode enzimetik/ riset strip, cara ini lebih sensitif, spesifik dan praktis untuk pemeriksaan glukosa urine.

Faktor- faktor yang Mempengaruhi Penderita Diabetes Melitus

Faktor Predisposisi

Faktor predisposisi merupakan faktor utama yang ada didalam diri individu yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, kepercayaan dan keyakinan serta nilai-nilai.

Faktor pendukung

Faktor pendukung faktor yang diluar individu, seperti: faktor demografi, yang meliputi: Tingkat pendidikan, Pekerjaan, status ekonomi, dukungan keluarga.

Faktor Pendorong

Faktor pendorong sangat terkait dengan faktor yang memotivasi individu untuk berprilaku. Motivasi merupakan suatu tenaga yang mendorong individu berprilaku tertentu dalam rangka mencapai tujuan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan. Dalam hal ini yang dimaksud adalah dorongan untuk berprilaku taat atau tidak taat terhadap program penanganan penyakit diabetes melitus, faktor pendorong untuk berprilaku meliputi : kebutuhan keinginan, sikap dan perilaku tenaga kesehatan, motivasi.

DAFTAR PUSTAKAN

Sumosarjono, S., 1986. Naskah Lengkap ; Manfaat dan Macam Olah Raga bagi Penderita Diabetes Melitus. UNPAD, Bandung.

Handoko. M, 1995. Motivasi, Daya Penggerak Tingkah Laku, Andi Offset, Yogyakarta.

oegondo.S., 1995. Penyuluhan sebagai Komponen Terapi Diabetes; Diabetes Melitus Penatalaksanaan Terpadu. Balai Penerbit FKUI, Jakarta.


Komentar

Postingan Populer