Menuntut Ilmu
Tue, Apr 12th 2011, 08:13
Menuntut Ilmu
Jarjani Usman - Tafakur
“Barangsiapa yang mempelajari satu ilmu yang sepatutnya dilakukan untuk mencari ridha Allah, namun ia tidak mempelajarinya kecuali untuk mencari keuntungan duniawi, maka dia tidak akan mencium bau surga pada Hari Kiamat (HR. Ibnu Hibban).”
Sebagai hamba Allah, kita dituntut untuk berhati karena perbuatan mulia bisa berubah menjadi celaka, terutama karena niat yang tidak lurus karena Allah. Tidak terkecuali terhadap perbuatan menuntut ilmu. Bila perbuatan ini bukan karena Allah, maka biasanya akan begitu mudah terseret pada hal-hal yang tidak baik.
Di antaranya, banyak orang berilmu dan bergelar tinggi tetapi tidak mampu menjaga dirinya dari hawa nafsunya. Keinginan untuk menampak-nampakkan gelarnya mengalahkan keinginannya untuk mengamalkan kebaikan ilmunya untuk kebaikan dan perbaikan. Akibatnya, tak sedikit orang yang bergelar tinggi tapi lama-lama berubah menjadi kosong ilmunya. Sebab, sebagaimana sudah diingatkan bahwa ilmu yang tak diamalkan akan hilang perlahan.
Lebih parah lagi, bila yang berilmu berani membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar, asalkan mau dibayar untuk berbuat demikian. Orang yang seperti ini bukan hanya mengalami kehilangan ilmu baiknya, tetapi juga akan merasakan kenikmatan dalam kejahatannya. Lazimnya, Akibatnya, akan susah keluar dari lingkaran kejahatan dan senantiasa merasa terbantu ketika melakukan kejahatan.
Sumber : Serambinews.com
Menuntut Ilmu
Jarjani Usman - Tafakur
“Barangsiapa yang mempelajari satu ilmu yang sepatutnya dilakukan untuk mencari ridha Allah, namun ia tidak mempelajarinya kecuali untuk mencari keuntungan duniawi, maka dia tidak akan mencium bau surga pada Hari Kiamat (HR. Ibnu Hibban).”
Sebagai hamba Allah, kita dituntut untuk berhati karena perbuatan mulia bisa berubah menjadi celaka, terutama karena niat yang tidak lurus karena Allah. Tidak terkecuali terhadap perbuatan menuntut ilmu. Bila perbuatan ini bukan karena Allah, maka biasanya akan begitu mudah terseret pada hal-hal yang tidak baik.
Di antaranya, banyak orang berilmu dan bergelar tinggi tetapi tidak mampu menjaga dirinya dari hawa nafsunya. Keinginan untuk menampak-nampakkan gelarnya mengalahkan keinginannya untuk mengamalkan kebaikan ilmunya untuk kebaikan dan perbaikan. Akibatnya, tak sedikit orang yang bergelar tinggi tapi lama-lama berubah menjadi kosong ilmunya. Sebab, sebagaimana sudah diingatkan bahwa ilmu yang tak diamalkan akan hilang perlahan.
Lebih parah lagi, bila yang berilmu berani membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar, asalkan mau dibayar untuk berbuat demikian. Orang yang seperti ini bukan hanya mengalami kehilangan ilmu baiknya, tetapi juga akan merasakan kenikmatan dalam kejahatannya. Lazimnya, Akibatnya, akan susah keluar dari lingkaran kejahatan dan senantiasa merasa terbantu ketika melakukan kejahatan.
Sumber : Serambinews.com
Komentar
Posting Komentar