Musuh Tak Nyata

Musuh Tak Nyata
Jarjani Usman - Tafakur

“Jika kamu di sore hari, jangan menunggu pagi hari; dan jika kamu di pagi hari, jangan menunggu sore hari. Manfaatkan waktu sehatmu sebelum kamu sakit, dan waktu hidupmu sebelum kamu mati” (HR. Bukhari).

Mengenal musuh, bagi sebahagian orang, sama artinya mengenal cara berjuang melawannya. Dan musuh yang perlu dikenali dan dilawan tidak mesti yang nampak dilihat, tetapi juga yang tidak terlihat. Di antaranya, kebodohan, kelalaian, kemalasan, dan sejenisnya.

Bila kebodohan, kemalasan dan kelalaian dianggap musuh yang tak terlihat, maka sasaran perjuangannya tentunya adalah melawannya dengan sekuat tenaga. Tentunya melawan musuh tak terlihat bukan sebuah perjuangan singkat. Tentang tidak singkatnya perjuangan melawan kebodohan juga disebutkan Rasulullah s.a.w. dalam suatu haditsnya, yaitu tentang kewajiban menuntut ilmu sejak dari ayunan hingga ke liang lahat. Tidak ada istilah berhenti.

Demikian juga perjuangan melawan kelalaian dan kemalasan. Terhadap hal ini, Rasulullah juga mengingatkan agar kita tidak lalai dalam memanfaatkan waktu. Penting menjaga waktu muda, sebelum tua; menjaga waktu sehat, sebelum sakit, menjaga waktu hidup, sebelum mati; dan menjaga waktu kaya, sebelum miskin. Bilal lalai dalam menjaga waktu-waktu seperti yang pernah diterangkan Rasulullah, maka suka atau tidak suka, akan menuai penyesalan yang panjang. Laksana kemenangan yang sudah berpeluang diraih, tapi sirna karena kelalaian.

Komentar

Postingan Populer