Budidaya ikan di kolam maupun di tambak memberikan keuntungan yang menggiurkan (besar) namun juga berisiko tinggi. Potensi yang menggiurkan bagi para pembudidaya telah memacu pengelolaan kolam/tambak dengan kepadatan tebar benih yang tinggi, pemberian pakan yang intensif, dan penggunaan berbagai macam bahan kimia untuk mengendalikan hama penyakit ikan. Hal tersebut tentu akan berakibat pada jumlah limbah yang dihasilkan serta pergeseran keseimbangan ekosistem meningkat ke arah yang merugikan sehingga budidaya ikan justru mengalami banyak masalah kendala yang berujung kepada kerugian atau gagal panen. Penyebab utama kegagalan tersebut antara lain serangan penyakit, factor eksternal, dan akibat adanya senyawa-senyawa toksis seperti H2S, NH3, Nitrit dan lainnya.
Proses biologis dalam ekosistem budidaya ikan merupakan kunci utama dalam pengelolaan budidaya ikan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Rancangan teknologi dapat diarahkan untuk menciptakan kondisi ekologis kolam atau tambak yang menguntungkan kesehatan ikan dan kolam serta menghilangkan senyawa yang bersifat toksis melalui proses biologis (bioremidiasi) dan memanfaatkan berbagai mikroba yang menguntungkan untuk meningkatkan kesehatan ekosistem kolam/tambak.
Probiotik adalah mikroba yang menguntungkan bagi ikan yang dibudidayakan. Mikroba itu antara lain bakteri asam laktat seperti Lactobacillus, Carnobacterium, beberapa kelompok Bacillus, dan Pseudomonas.
Untuk selanjutnya silahkan klik judul di atas
Komentar
Posting Komentar